Suku Mbero
merupakan salah satu suku di Kerajaan Todo zaman dulu di bawah Hamente Lelak
dan pembagian hak ulayatnya diatur oleh Glarang Leko. Menempati wilayah dataran
tinggi di Kabupaten Manggarai kecamatan Ruteng Desa Bulan.
Taji Misa yang merupakan
cikal bakal Leluhur Mbero datang pertama kali dari Kerajaan Goa Talo menempati
wilayah Rego di wilayah Manggarai Barat Kecamatan Macang Pacar. Menurut kisah
orang tua yang diwariskan secara turun menurun. Taji Misa membawa serta Sempara
anak semata wayangnya dari Goa, ketika tinggal di Rego mereka membuntuti babi
binatang buruannya maka sampailah mereka di Dese dan menetap di sana. Di Dese,
Taji Misa kawin dengan wanita lokal maka lahirlah Empo Rios dan memilik anak
yang bernama Ampel sebagai empo mesenya suku Mbero. Anak kedua Nggoro cikal
bakal Wakel, Rejeng dan Manu. Anak ketiga Do cikal bakal Tonggur, Mbohang dan
anak ke empat Nande Cikal bakal Karot dan Mbohang.
Awalnya Lelak
merupakan wilayah dalu Welak. Dalam perkembangannya Lelak berdiri sendiri
sebagai Dalu otonom. Pembentukan Lelak sebagai Dalu dilatarbelakangi berbagai
kasus pembunuhan utusan Dalu Welak yang datang mengundang Kraeng Taji Misa
untuk mengikuti sidang di Welak.
Aksi pembunuhan
yang dilakukan oleh Taji Misa ditanggapi secara bijak oleh Raja Todo (Raja
Wunut) yang bernama Baruk dengan pengangkatan Lelak sebagai Dalu yang otonom. Empo
Ampel yang nama jagoannya (paci) Pae
Mendaes memiliki dua orang anak Waek emponya gendang Mbero Anam dan adiknya Dor
emponya gendang Mbero Nangka.
Oleh Glarang
Leko sebagai panitia pembagian tanah maka Mbero memperoleh 54 lingko Randang
dan dibagi 2 kepada gendang Anam dan Nangka masing-masing 27 lingko. Wilayah
lingko gendang Nangka:
No.
|
Nama Lingko
|
No.
|
Nama Lingko
|
No.
|
Nama Lingko
|
No.
|
Nama Lingko
|
1
|
Bangka Mbero
|
8
|
Coca
|
15
|
Koter Le
|
22
|
6 lingko terakhir ada dalam surat KAR (surat sah
pembagian tanah linko zaman RajaTodo)
|
2
|
Juling
|
9
|
Wae Teku
|
16
|
Koter Lau
|
23
|
|
3
|
Watu Gak
|
10
|
Bea Nunang
|
17
|
Nangka
|
24
|
|
4
|
Roga
|
11
|
Mpumpung
|
18
|
Pering
|
25
|
|
5
|
Kanggung
|
12
|
Bea Nggana
|
19
|
Wae Rua
|
26
|
|
6
|
Golo Nara
|
13
|
Wulang
|
20
|
Lagur
|
27
|
|
7
|
Wae Ratung
|
14
|
Golo Watu
|
21
|
Welu
|
1 komentar:
profisiat amang...ceritanya bermanfaat sekali untuk generasi penerus
Posting Komentar